JAKARTA - Tim SAR gabungan terus bekerja keras dalam pelaksanaan operasi SAR di beberapa tempat.
Dimulai pada pelaksanaan operasi SAR hari ke-9 jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Total temuan obyek pencarian sebanyak 308 human body remains, 58 serpihan kecil pesawat, dan 54 potongan besar.
"Hasil operasi SAR pada hari, sebanyak 10 human remains, 4 serpihan pesawat, dan 3 potongan besar pesawat," papar Kabasarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat konferensi pers di Posko Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (17/1/2021) pukul 18.40 WIB.
Kabasarnas juga menyampaikan perkembangan pelaksanaan operasi SAR gempa bumi di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat (Sulbar). Jumlah korban meninggal dunia terdata 78 orang dengan rincian 67 orang di Mamuju dan 11 orang di Majene. Korban yang berhasil diselamatkan sebanyak 844 orang dan evakuasi sekitar 15 ribu orang. Kabasarnas juga me-release perkembangan operasi SAR banjir di Kalimantan. Korban jiwa sebanyak 3 orang dan 7450 berhasil dievakuasi.
Sementara operasi SAR pada bencana tanah longsor di Sumedang Jawa Barat, dari 65 korban, tim SAR berhasil menyelamatkan 25 orang, evakuasi korban meninggal dunia 32 orang, dan 8 orang hingga malam ini masih dalam proses pencarian.
Untuk bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado, tim SAR berhasil mengevakuasi 1 korban selamat dan 5 orang meninggal dunia di Kecamatan Malalayang (2 orang) dan Kecamatan Perkamil (3 orang).
Pada area tanah longsor di Kelurahan Ranotana Weru, Kelurahan Komo Luar, dan Kelurahan Ternate Tanjung, tim SAR berhasil menyelamatkan 32 orang.
Kabasarnas juga meng-update data banjir di Kecamatan Kao Barat, Halmahera Utara, Maluku Utara dimana tim SAR berhasil mengevakuasi 488 korban. "Pada kesempatan ini, saya memberikan apresiasi kepada seluruh Potensi SAR, mulai dari unsur TNI, Polri, BNPB, BPBD, instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta seluruh stakeholder lainnya yang tergabung dalam tim SAR yang hingga saat ini masih bekerja keras mencari dan menyelamatkan korban. Pesan saya, jaga kesehatan, jaga kekompakan, dan terus bersemangat membantu saudara-saudara kita yang sedang dilanda musibah," pesan Kabasarnas.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 route Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di kawasan Kepulauan Seribu pada koordinat 05°57’47.81’’ S – 106°34’10.76’’ E.
Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.
Saat operasi SAR SJ-182 tengah berlangsung, bencana tanah longsor terjadi di Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang, Sabtu (09/12) sekitar pukul 16.45 WIB. Longsor berikutnya terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Longsor kedua ini mengakibatkan lebih banyak korban tertimbun karena pada saat kejadian banyak warga dan tim SAR gabungan yang sedang melakukan evakuasi dan pendataan jumlah korban pada longsor pertama.
Bencana selanjutnya adalah banjir yang merendam sejumlah daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam beberapa hari terakhir akibat intensitas hujan yang tinggi hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan belasan ribu warga dievakuasi.
Belum selesai, bencana gempa bumi cukup besar mendera Sulawesi Barat. Mamuju dan Majene digoncang 2 gempa berkekuatan cukup besar selama 2 hari berturur-turut. Gempa pertama terjadi hari Kamis (14/1/2021) pukul 14.45 WITA dengan kekuatan magnitudo 5,9. Pusat gempa di darat, tepatnya 4 km arah barat laut Majene. Gempa kedua dengan skala lebih besar, 6,2 SR menyusul keesokan harinya, Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 02.28 WITA. Gempa pada kedalaman 10 km itu berjarak sekitar 35 km selatan Kota Mamuju dan sekitar 62,2 km sebelah utara Kota Majene.
Puluhan korban meninggal dunia, ratusan korban luka berat dan ringan, serta ribuan warga dievakuasi. Gempa tersebut merusak infrastruktur, mulai dari jembatan, gedung perkantoran, ruko, hotel, puskesmas, kendaraan, dan ratusan rumah warga mengalami kerusakan. Tidak hanya itu, banjir dan tanah longsor juga melanda Kota Manado Sulawesi Utara dan Halmahera Utara, Maluku Utara. (*)