JAKARTA - Kabasarnas Marsdya TNI M Syaugi selaku SAR Coordinator (SC) operasi SAR kembali ke lokasi pencarian dari Posko Terpadu menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB), Kamis (1/11/2018) pukul 08.55 WIB. Kabasarnas ingin memastikan betul hasil visual dari ROV yang berhasil mendeteksi serpihan badan pesawat di dasar laut serta signal blackbox yang tertangkap Ping Detector di lokasi musibah, sekitar 400 meter dari last contact pesawat pada koordinat 05 derajat 46 menit 15 detik South - 107 derajat 07 menit 16 detik East dengan kedalaman 32 meter.

"Kita ingin memastikan lebih detil lagi obyek-obyek visual hasil pencarian kemarin dan malam tadi," tegas Kabasarnas.

Sementara dari lokasi pencarian, tim SAR melaksanakan pencarian dengan search pattern (pola pencarian) creeping di sektor atau prioritas 1. Sedangkan pada search area prioritas 2, menggunakan pola pencarian pararel.

Pada sektor 1, kapal-kapal yang beroperasi dilengkapi dengan alat pendeteksi bawah air seperti Multi Beem Echo Sounder (MBES), Side Scan Sonar, ROV, dan Ping Locator. Ada 5 kapal yang dilengkapi peralatan tersebut, masing-masing KRI Rigel, Rubber Boat (RB) 206 Kantor SAR Bandung, Baruna Jaya BPPT, Kapal Dominos dan Teluk Bajau Pertamina. Pada sektor 1 ini juga mengerahkan penyelam-penyelam dari Basarnas Special Group (BSG), Kopaska, Taifib, Marinir, dan penyelam-penyelam lainnya yang. Sementara di sektor 2, terdapat 40 kapal dari Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, Polair, KPLP, Bea Cukai, ditambah kapal-kapal nelayan dan Potensi SAR lainnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Cengkareng - Pangkalpinang mengalami kecelakaan 13 menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pukul 06.20 WIB. Pesawat dengan personal on board sebanyak 189 orang itu jatuh di kawasan Perairan Karawang. (humas Basarnas)