PONTIANAK- Basarnas Kantor SAR Pontianak menggelar Pelatihan Potensi SAR Medical First Responder bagi relawan dan petugas di Kalimantan Barat, Senin, 21 Oktober 2024.
Bertempat di Asrama Haji Pontianak, 50 peserta diberikan pelatihan secara langsung selama 7 hari.
Pelatihan yang diberikan meliputi pertolongan awal kepada korban yang mengalami insiden, diantaranya memindahkan korban saat memberikan pertolongan, bantuan hidup dasar, resusitasi jantung, heimlich manuver, menangani korban yang cidera patah tulang, cidera kepala, penanganan cidera jaringan lunak, serta penanganan awal lainnya.
Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Basarnas Didi Hamzar mengatakan, tujuan pelatihan ini adalah untuk menyiapkan tenaga penolong yang mampu melakukan stabilitas kepada korban dalam situasi darurat.
"Contohnya ketika ada potensi SAR, dan ada korban yang butuh bantuan pernafasan, pendarahan, yang sifatnya trauma, itu bisa distabilkan, sehingga potensi peningkatan keselamatan orang yang darurat medis bisa lebih besar," ujarnya.
Seluruh peserta yang mengikuti pelatihan ini juga akan mengikuti ujian. Apabila dalam ujian setelah pemberian materi mereka lulus, maka peserta akan mendapatkan sertifikat kelayakan.
"Seorang penolong itu tidak hanya harus bisa secepat mungkin ke lokasi, tetapi ketika berhadapan dengan tubuh manusia, mereka harus bisa melaksanakan treatment penanganan khususnya, sehingga ini sangat penting," imbuhnya.
Kepala Kantor SAR Pontianak I Made Junetra mengungkapkan pihaknya sudah membentuk Potensi Terlatih sebanyak 588 orang yang tersebar di 14 Kabupaten Kota Kalbar.
"Inilah perpanjangan tangan kami, potensi yang kami latih khususnya di Kalbar, outputnya manfaatnya bisa untuk kita semua," ujarnya.
Berdasarkan pemetaan, Kalbar ia katakan memiliki potensi SAR di air yang cukup tinggi di samping potensi SAR darat. Oleh sebab itu pihaknya berupaya untuk memperbanyak pihak-pihak yang memiliki keterampilan Medical First Responder.