JAKARTA - Bangkai pesawat Lion Air JT-610 hingga malam ini belum berhasil ditemukan. Upaya searching dari permukaan dan penyelaman yang dilakukan tim SAR seharian masih nihil. Namun begitu, Kabasarnas Marsdya TNI Syaugi telah memerintahkan untuk terus melaksanakan operasi SAR 24 jam. "Kita all out, kami memgerahkan segala daya upaya untuk mencari dimana posisi pesawat," tegas Kabasarnas melalui Direktur Operasi Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryoaji saat konferensi pers di Kantor Pusat Basarnas pukul 17.00 WIB.

Unruk peralatan, Basarnas mengerahkan peralatan deteksi bawah laut seperti Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) dan Multybeem Echhosounder yang diharapkan dapat menemukan bangkai pesawat di dasar laut berkedalaman 30 - 35 meter itu.

Selain itu, Basarnas juga mengerahkan emmergency light untuk penerangan di kapal-kapal yang melaksanakan pencarian.

"Pencarian terus kami lakukan, kecuali penyelaman kita hentikan. Untuk kekuatan personil, tim SAR kita rooling dan kita kendalikan dari Posko Basarnas Basarnas di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok," terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Cengkareng - Pangkalpinang mengalami kecelakaan 13 menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pukul 06.20 WIB. Pesawat dengan personal on board sebanyak 189 orang itu jatuh di kawasan Perairan Karawang. Hingga sore hari, tim SAR baru berhasil mengevakuasi serpihan pesawat, identitas dan perlengkapan penumpang, serta bagian tubuh korban di permukaan air. (humas Basarnas)