Sumenep - Upaya pencarian korban tenggelamnya KLM Putri Kuning di Perairan Gili Raja Sumenep dihentikan usai hari ketujuh, tepatnya Rabu (26/07). Muhamad Hariyadi, S.Sos., Kepala Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Surabaya yang sekaligus menjadi SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR ini menjelaskan tim SAR gabungan telah melakukan evaluasi operasi SAR dan berkoordinasi dengan pihak keluarga korban yang belum ditemukan.
“Berdasarkan SOP, upaya pencarian dilakukan selama 7 hari namun tidak menutup kemungkinan operasi SAR dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban” jelas Hariyadi.
Sebelumnya, Kamis (20/07), 1 unit RIB Basarnas serta tim rescue Unit Siaga SAR Sumenep dikerahkan untuk lakukan pencarian korban KLM Putri Kuning yang tenggelam di perairan Gili Radja Sumenep bersama tim SAR gabungan. Proses pencarian oleh tim SAR gabungan dilakukan hingga pukul 16.00 WIB pada hari ketujuh, Rabu (26/07), dengan menyisir perairan Gili Raja menggunakan RIB 01 Basarnas, perahu nelayan, serta kapal CB Kencana Raya milik PT. Medco Energi.
“Data manifest KLM Putri Kuning saat kejadian yakni 10 orang, 7 orang berhasil selamat, 2 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan satu orang masih belum ditemukan” terang Hariyadi.
Adapun data nahkoda dan penumpang selamat adalah Saruji yang merupakan nahkoda (55), Subairi (38), Laili (34), Barmawi (75), Dani (15), Herik (25), dan Jumarwi (78). Dua korban lainnya atas nama Suparmi (48) dan Sima (57) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sedangkan korban atas nama Iriyanti (9) hingga kini belum berhasil ditemukan.
Unsur SAR yang terlibat dalam operasi SAR ini antara lain Tim Rescue Unit Siaga SAR Sumenep (Basarnas), POLAIRUD Polres Sumenep, BPBD Sumenep, Tagana Dinsos Sumenep, Koramil Gili Genting, Babinsa, Polsek Gili Genting, PT. Medco Energi, perangkat desa setempat, nelayan Gili Raja, dan nelayan Gili Genting.