Bojonegoro – Pencarian terhadap Ahmad Nurrudin Jauhari (9), seorang anak asal dusun Merbong, desa Payaman, kecamatan Ngraho, yang dilaporkan telah tenggelam di Bengawan Solo, kabupaten Bojonegoro, kembali dilakukan tim SAR gabungan hari ini, Senin (21/8).Sebanyak empat SRU (Search and Rescue Unit) dikerahkan untuk melakukan pencarian yang dimulai dari lokasi tenggelamnya korban. Upaya pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu karet dan sejumlah peralatan pertolongan di air, seperti peralatan selam, life jacket dan ring buoy.Komandan tim operasi Kantor SAR Surabaya, Ainul Makhdin mengatakan, saat menyisir di sekitar lokasi tenggelamnya korban, beberapa kali dilakukan manuver perahu karet, yaitu gerakan perahu secara memutar dan zig-zag untuk menciptakan gelombang besar."Dengan gelombang air yang ditimbulkan manuver perahu ini diharapkan korban yang diduga berada di dasar sungai, dapat terangkat ke permukaan," ungkap Ainul.Setelah tidak menemukan hasil, tim SAR gabungan melanjutkan penyisiran sejauh sekitar dua kilometer hingga mencapai daerah Tawang dan Tinggang. Selama penyisiran berlangsung, masing-masing SRU mengamati sepanjang kanan-kiri sungai untuk mencari tanda-tanda keberadaan korban.Selain melakukan penyisiran sungai, tim SAR gabungan juga mengerahkan tim yang dibantu warga sekitar untuk melakukan pengamatan titik-titik tertentu, seperti jembatan, yang dicurigai dilintasi korban.Upaya pencarian korban ini melibatkan peran serta sejumlah pihak, yaitu tim Kantor SAR Surabaya serta potensi SAR di kabupaten Bojonegoro, diantaranya Polres Bojonegoro, BPBD, TAGANA, Koramil dan Polsek Ngraho, SAR MTA Ngawi, AGL dan warga sekitar.Sementara menurut keterangan saksi mata, kejadian musibah ini berawal saat korban mandi di bagian tepi Bengawan Solo yang dangkal setelah selesai memancing ikan. Diduga korban terpeleset hingga akhirnya tenggelam dan hanyut terbawa arus sungai.Hingga berita ini dikabarkan, tim SAR gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian untuk menemukan keberadaan korban. (Lib)