JAKARTA - Sebanyak 46 jenazah korban berhasil dievakuasi tim SAR gabungan, Senin (8/10/2018). Seluruh korban ditemukan dan dievakuasi dari tempat terpisah. Di Kota Palu, 20 korban ditemukan di sektor pencarian Petobo, 18 korban di Balaroa, 1 korban di Dunia Baru, 2 korban di Jl. Cumi-cumi Talise, 1 korban di Mamboro dan 1 korban lagi di Bamba. Di Kabupaten Sigi, berhasil ditemukan 2 korban di Biromaru. Sedangkan di Kabupaten Donggala, tim SAR berhasil menemukan 1 korban di Pantoloan. Dengan bertambahnya 46 korban, hingga pukul 18.00 kemarin, total korban yg berhasil dievakuasi tim SAR sebanyak 869, dengan rincian 86 korban selamat dan 783 meninggal dunia. Tim SAR yang terlibat dalam operasi hari ini sebanyak 489 personil. Dalam operasi ini, tim SAR mengerahkan 36 alat berat eksavator dan 3 bulldozer untuk membuka akses dan menyingkirkan reruntuhan bangunan. Terkait perpanjangan operasi SAR, Kabasarnas Marsdya TNI M Syaugi menjelaskan bahwa operasi SAR tetap digelar memgikuti masa tanggap darurat yang telah dicanangkan BNPB yaitu sampai tanggal 12 Oktober 2018. Namun, tim SAR tetap menganalisis perkembangan yang terjadi di lapangan. "Sesuai SOP kami, operasi berlangsung 7 hari dan diperpanjang 3 hari jika masih ada korban yang masih ada dan harus dievakuasi. Jika perpanjangan belum cukup, dapat kita perpanjang lagi, begitu selanjutnya sampai ada mediasi antara pemerintah lintas stakeholder yang dikomando BNPB dengan keluarga korban untuk sepakat menghentikan operasi SAR. Jadi kami tetap menunggu perkembangan mekanisme selanjutnya," tuturnya. Terkait informasi masih ada ribuan korban yang belum dievakuasi, Basarnas tidak mau memprediksi atau berspekulasi. "Sekali lagi bahwa ini misi kemanusiaan, kami sudah berusaha all out dan bekerja dengan hati nurani. Berapapun jumlah korban, dimanapun lokasinya, kami akan berusaha mencari dan mengevakuasinya. Yang pasti kami taat dan terus menerus melakukan koordinasi dengan BNPB," pungkasnya. (*)