Nganjuk - Tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian lima orang korban bencana tanah longsor yang terjadi di dusun Dlopo, desa Kepel, kecamatan Ngetos, kabupaten Nganjuk, pada Selasa (11/4). Sebanyak empat SRU (Search and Rescue Unit) dikerahkan untuk mencari para korban di area terdampak longsor seluas sekitar tiga hektar.Adapun lima orang korban tanah longsor di kecamatan Ngetos ini, yaitu Kodri (15), Doni (23), Dwi (17) dan Bayu (14) yang berasal dari desa Sumberbendo, serta Paidi (55) yang berasal dari desa Blongko.Komandan tim operasi Kantor SAR Surabaya, Farid Kurniadi mengatakan, ada tiga SRU yang melakukan proses pencarian korban secara manual dengan menggunakan sejumlah peralatan, diantaranya pacul, sekop dan alkon atau alat penyemprot air. Dan satu SRU lagi yang bertugas melakukan pengawasan terhadap keselamatan personel tim SAR gabungan selama bekerja. Farid menambahkan, tim SAR gabungan menghentikan sementara proses pencarian korban setelah ditemukan sumbatan di aliran sungai yang membentuk bendungan. Kondisi ini tentu dapat membahayakan keselamatan jiwa tim SAR gabungan. Upaya pencarian baru dilanjutkan kembali dengan mengerahkan sebanyak 20 orang personel.Selain material longsoran yang membendung sungai, tim SAR gabungan juga menghadapi sejumlah kendala, diantaranya jalan menuju ke lokasi bencana tanah longsor yang masih berupa jalan setapak, sehingga tidak memungkinkan untuk mendatangkan excavator, serta kondisi labilnya tanah di sekitar area pencarian yang dapat memungkinkan terjadinya tanah longsor susulan.Selain tim operasi Kantor SAR Surabaya, upaya pencarian korban di dusun Dlopo ini juga melibatkan unsur SAR gabungan, seperti dari BPBD Propinsi Jawa Timur, BPBD Nganjuk, BPBD Jombang, Kodim 0810 Nganjuk, Polres Nganjuk, Polsek Ngetos, Koramil Ngetos, PMI, RAPI, AGL, US SAR Pasuruan, LPBI NU dan warga sekitar.Sebelumnya menurut informasi dari BPBD kabupaten Nganjuk, bencana tanah longsor yang terjadi di area perkebunan cengkeh dan mangga, pada Minggu (9/4) sekitar pukul 14.00 WIB, telah mengakibatkan sungai tertutup material tanah longsor setinggi sekitar 10 meter. Area perkebunan yang longsor sekitar tiga hektar, keseluruhan area yang rawan longsor sekitar 7 hektar.Hingga berita ini dikabarkan, tim SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian korban di lokasi. (Lib)