KARANGASEM - Sejak Gunung Api Agung ditetapkan berada pada status Siaga (level III), masyarakat sudah mulai mengungsi. Bahkan diantara mereka ada yang mengungsi secara mandiri. Tindakan tersebut tentunya beralasan, setelah melihat dan merasakan tanda-tanda alam yang mengarah pada kemungkinan terjadi letusan. Terlebih secara resmi pemerintahan Kabupaten Karangasem sudah mengeluarkan pernyataan secara resmi adanya langkah tanggap darurat selama 14 hari terhitung mulai dari tanggal 18 September 2017 hingga 1 Oktober 2017.Adanya peningkatan aktivitas vulkanik dari kegempaan yang terus meningkat maka status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali dinaikkan dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV) oleh PVMBG Badan Geologi. Status Awas berlaku terhitung mulai tanggal 22/9/2017 pukul 20.30 Wita.Basarnas Kantor SAR Denpasar telah melaksanakan upaya evakuasi sejak kemarin malam, Kamis (21/9). Permintaan untuk mengevakuasi warga diterima dari tim Orari yang juga berada di lokasi. Sebanyak 4 personil Kantor SAR Denpasar bersama dengan 4 personil Damkar Karangasem bergerak menuju sekitar daerah Besakih, yakni Banjar Angsoka dan Desa Rendang. Proses evakuasi dengan menggunakan rescue truk / truk personil berlangsung dari pukul 22.00 Wita hingga dini hari sekitar pukul 03.00 Wita. Para pengungsi dibawa menuju posko utama Tanah Ampo Manggis.Pagi tadi siaga darurat cluster SAR sudah kembali melaksanakan tugasnya dalam proses evakuasi warga. Pergerakan tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/POLRI, BPBD, Damkar, Tagana, Satpol PP, Pramuka, serta relawan diawali dengan briefing pagi yang dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Operasi SAR, Gede Darmada, S.E., M.AP. Dalam arahannya, Darmada meminta tim untuk tetap waspada dan berhati-hati mengingat kondisi alam yang tak menentu. "Di tahap ini kita mencoba berkoordinasi dengan warga, sebisa mungkin mereka mau untuk dievakuasi,, diutamakan bagi orang lanjut usia, sakit, ataupun anak-anak," ungkapnya.Evakuasi dilakukan di KRB (Kondisi Rawan Bencana) 3, diantaranya Desa Dukuh, Kecamatan Kubu (Banjar Candiga, Banjar Buana Kusuma), dan Desa Petung. Bagi warga yang belum mau dievakuasi dilakukan langkah preventif dengan penjelasan-penjelasan terkait rencana evakuasi. Hingga pukul 18.00 Wita telah dilakukan evakuasi warga yang berada pada radius 6 KM dari puncak Gunung Api Agung dengan menggunakan 4 (empat) unit truck angkut personil menuju tempat pengungsian Gor Sweca Pura Klungkung (8°32'9.48"S-115°24'5.96"E) danWantilan Pura Dalem Desa Tembok Kab Buleleng (08°9'29"S- 115°25'52"E).Rencananya akan ada penambahan personil Basarnas dari Kantor SAR Denpasar sekitar 12 orang. Namun Ketut Gede Ardana, S.E. selaku Kepala Kantor SAR Denpasar menyatakan jumlah tersebut sifatnya tentatif. "Kita akan melihat kondisi di lokasi bencana, tidak menutup kemungkinan akan ada perbantuan personil yang lebih banyak lagi, kita kondisikan sesuai kebutuhan dan lingkup beban tugasnya," jelasnya. Ia memastikan untuk melaksanakan apa yang sudah menjadi tugas pokok dan fungsi Basarnas yakni keselamatan jiwa manusia, akan dilakukan dengan maksimal dan tentunya menjadi prioritas utama. (ay/ hms dps)