KARANGASEM - Sejak 2 hari hujan berintensitas tinggi terus mengguyur wilayah Karangasem dan sekitarnya. Bersamaan dengan kondisi tersebut, beberapa aliran sungai dibanjiri lahar hujan, seperti yang terpantau di Yeh Sah. Tim SAR gabungan yang sempat melakukan pemantauan di lokasi tersebut pada Rabu (6/12) mengatakan bahwa air hujan yang turun dari lereng-lereng Gunung Agung dan bercampur dengan material erupsi terlihat menerobos deras sepanjang Yeh Sah. Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana, S.E. menghimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dalam mengantisipasi kondisi cuaca ekstrim hujan lebat, karena memungkinkan terjadinya banjir lahar hujan. "Tidak ada salahnya langkah antisipasi dari pada harus menunggu hal yang buruk terjadi, baiknya masyarakat sadar akan keselamatan diri sendiri, sehingga nantinya kalau memang terjadi tidak sampai muncul korban jiwa," ungkapnya. Penyataan serupa juga diutarakan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kasbani, kemungkinan terjadinya lahar hujan pun masih tinggi terlebih intensitas hujan di wilayah Karangasem cukup tinggi akhir-akhir ini. "Bila dilihat dari produk erupsi pada 21-29 November 2017 pada umumnya berupa abu. Kalau ini terkena hujan, artinya potensi terjadi lahar itu masih ada," katanya di Karangasem, Kamis (7/12/2017).

Setelah sempat mereda, Gunung tertinggi di Bali tersebut kembali menyemburkan asap yang disertai abu sejak Kamis (7/12/2017) pagi. Kasubid Mitigasi Bencana Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kemal Syahbana memberikan keterangan bahwa semburan abu masih tergolong tipis dan ada beberapa daerah yang merupakan pemukiman terdampak abu. Gempa pun masih sering terjadi. Berdasarkan data di PVMBG hasil pengamatan pada pagi tadi, Jumat (8/12/2017) periode 00.00 Wita hingga 06.00 Wita, terekam adanya gempa hembusan 8 kali, low frekuensi 6 kali, tektonik jauh 3 kali dan Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm). Sempat teramati sinar api di CCTV pos Rendang dan Batulompeh. Sejak pagi sampai dengan berita ini diturunkan, terkadang masih muncul hembusan asap berwarna kelabu.

Kegempaan yang tercatat pada periode berikutnya, yakni pukul 06.00 Wita hingga 12.00 Wita, 1 kali letusan, hembusan 10 kali, low frekuensi 7 kali, vulkanik dalam 2 kali dan tremor menerus. Pada pukul 07.59 Wita sempat terjadi letusan dengan ketinggian mencapai 2100 meter dari atas puncak kawah. Asap kelabu dan putih bercampur abu bertekanan sedang ini condong ke arah barat. Sebanyak 209 tim SAR gabungan standby 24 jam dan siap dikerahkan sewaktu-waktu. Beberapa diantaranya tersebar di Posko Utama Tanah Ampo dan pos aju. Posko utama Tanah Ampo diperkuat oleh 33 personil, begitu pula di pos aju Rendang. Sementara itu pos aju Selat mensiagakan personil sebanyak 53 orang, pos aju Les 31 orang, dan pos aju Jasri 13 orang. Selain itu tim SAR gabungan juga dilengkapi dengan kendaraan operasional yang sebagian besar berupa truk personil. Basarnas, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar dengan jumlah personilnya 36 orang mendapatkan dukungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya yakni 20 personil. Ikut juga dalam rombongan tersebut 17 potensi SAR Surabaya, Jember dan Banyuwangi. (ay/ hms dps)