LOMBOK UTARA – Kamis (12/07) siang, Sebuah kapal pengangkut material bangunan tenggelam di perairan Gili Air. Informasi kecelakaan pelayaran tersebut diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram dari laporan bapak Pasek, salah 1 anggota BPBD Kabupaten Lombok Utara pada pukul 15.15 wita. Kapal dengan nama Putra Kecinan, POB 4 orang, rute Pantai Mentigi menuju Gili Air, 3 orang berhasil selamat dan 1 orang belum ditemukan.
Menindak lanjuti laporan yang diterima, tim rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Bangsal diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian terhadap 1 korban yang masih belum ditemukan atas nama Zaenudin 45 tahun warga Dusun Temobor kec. Pemenang Lombok Utara. Selain itu, beberapa instansi/pihak terkait yang ikut dalam proses pencarian antara lain dari KUPP Pemenang, Pos TNI AL Pemenang, Pol Air Pemenang, BPBD kab. Lombok Utara dan nelayan setempat. Hingga pukul 17.50 wita, tim SAR gabungan belum berhasil menemukan Zaenudin, pencarian dihentikan sementara mengingat jarak pandang yang terbatas.
Jumat (13/07), Basarnas Mataram kembali menerjunkan tim rescuenya dengan membawa perahu rubber boat dan peralatan selam ke lokasi untuk membantu proses pencarian. hari ini, tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian dari jam 6 pagi dengan luas area pencarian 4 NM2.
Kepala Kantor Basarnas mataram I Nyoman Sidakarya,S.H menjelaskan, tim SAR gabungan baru berhasil menemukan Zaenudin setelah melakukan pencarian selama kurang lebih hampir 4 jam pada hari kedua. “Korban ditemukan di perairan pantai Mentigi sekitar 1,26 NM dari LKP dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dibawa menuju rumah duka”, ungkapnya.
Sore kemarin, Kapolres Lombok Utara AKBP Afriadi Lesmana menceritakan kronologis kejadian, dimana kapal Putra Kecinan tenggelam awalnya pukul 12.30 Wita, Kapal Putra Kecinan berangkat dari Dusun Kecinan Desa, Malaka, Pemenang dengan membawa bahan material jenis pasir. Pada saat kapal tersebut berlayar selang sekitar 15 menit dalam perjalanan sampainya di selat Gili Air dan Gili Meno tiba-tiba mesin kapal mati.
Para penumpang yang ada di dalamnya pun berupaya melakukan penyelamatan dengan membuang sebagian material yang diangkut untuk mengurangi beban, di karenakan kapal tersebut membawa bahan material yang cukup berat. Namun upaya tersebut tidak berhasil membuat kapal dalam posisi di atas permukaan laut dimana kapal tersebut oleng dan tenggelam. (ln/hms mtr)