JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo kembali mengunjungi Posko Basarnas di Jakarta International Container TerminalĀ (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (2/11/2018) pukul 16.00 WIB. Presiden disambut Kabasarnas, Panglima TNI, Menteri Perhubungan, Ketua KNKT, Kepala BPPT, dan para pimpinan stakeholder lainnya. Kedatangan RI 1 untuk memantau perkembangan pelaksanaan operasi SAR yang sudah memasuki hari kelima. Presiden langsung masuk ke posko untuk melaksanakan rapat terbatas.

14.2.jpeg

Secara terperinci, Kabasarnas menyampaikan paparan pelaksanaan operasi SAR yang dilaksanakan tim gabungan sejak hari pertama hingga update terakhir. Presiden memberikan apresiasi kepada 859 personil dari Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, BPPT, KKP, Pertamina, Bea Cukai, dan seluruh stakeholder serta masyarakat potensi SAR lainnya yang telah terlibat dalam operasi SAR, 24 jam nonstop sejak musibah terjadi. "Saya telah mendapatkan penjelasan terperinci dari Kabasarnas. Selanjutnya, saya titip pesan agar menggunakan seluruh kemampuan yang ada, kecanggihan teknologi, kerja cepat sehingga dapat menemukan seluruh korban," katanya.

14.1.jpeg

Presiden juga memberikan apresiasi kepada 2 penyelam dari Taifib dan 1 personil dari BPPT yang telah berhasil mengangkat bagian black box. Presiden juga meminta kepada KNKT untuk secepatnya melakukan penyelidikan untuk memgungkap penyebab kecelakaan. "Keselamatan penumpang diprioritaskan dan saya berharap tidak ada lagi kecelakaan pesawat di masa yang akan datang," tegasnya. Selebihnya, presiden mengungkapkan bela sungkawa kepada seluruh keluarga korban.

Sementara Kabasarnas dalam keterangan pers nya mengungkapkan bahwa, tim SAR masih bekerja di lokasi pencarian. Locus pencarian pada radius 500 meter dari lokasi ditemukan bagian black box. Di area tersebut, ROV menemukan serpihan dalam jumlah cukup banyak di dasar laut. Sedangkan bagian pesawat terbesar yang berhasil ditemukan adalah roda pesawat. Tim SAR juga menemukan korban dan langsung dievaluasi ke atas kapal di dalam 2 kantong jenazah untuk dievakuasi ke Posko Terpadu. Total korban yang berhasil dievakuasi hingga Jumat (2/11/2018) sore pukul 17.00 WIB sebanyak 67 kantong. Dari lokasi pencarian, Basarnas telah membagi tugas semua asset yang terlibat dalam operasi, dimana terbagi dalam 2 sektor atau prioritas pencarian. Pada sektor 1, tim SAR melaksanakan pencarian dengan search pattern (pola pencarian) creeping. Pada sektor 1, kapal-kapal yang beroperasi dilengkapi dengan alat pendeteksi bawah air seperti Multi Beem Echo Sounder (MBES), Side Scan Sonar, Remotly Operated Underwater Vehicle (ROV), dan Ping Locator untuk mendeteksi sinyal dari black box. Peralatan-peralatan tersebut terpasang di 5 kapal, masing-masing KRI Rigel, Rubber Boat (RB) 206 Kantor SAR Bandung, Baruna Jaya BPPT, Kapal Dominos dan Teluk Bajau (Victoria) milik Pertamina. Pada sektor ini juga mengerahkan penyelam-penyelam dari Basarnas, Denjaka, Kopaska, Taifib, Marinir, Indonesia Diver, dan POSSI sebanyak 119 personil. Pada search area prioritas 2, tim SAR menggunakan pola pencarian pararel.

Sementara di sektor 2, terdapat 40 kapal lebih dari Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, Polair, KPLP, Bea Cukai, ditambah kapal-kapal nelayan dan Potensi SAR lainnya melaksanakan pencarian di permukaan.

14.4.jpeg

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Lion AirĀ dengan nomor penerbangan JT 610 rute Cengkareng - Pangkalpinang mengalami kecelakaan 13 menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pukul 06.20 WIB. Pesawat dengan personal on board sebanyak 189 orang itu jatuh di kawasan Perairan Karawang. (humas Basarnas)