Klungkung - Presiden Joko Widodo sambangi posko Komando Tanah Ampo, posko tanggap darurat Gunung Agung di Ulakan dan GOR Suwecapura, pada Selasa (26/9) sore. Pada kesempatan tersebut Joko Widodo menyerahkan bantuan logistik senilai Rp7,2 miliar kepada para pengungsi darurat Gunung Agung yang disalurkan ke kantong-kantong pengungsian. Bantuan logistik itu berupa matras sebanyak 18.230 lembar, masker 520.000 lembar, beras 12 ton, ember 2.000 buah, gayung 2.000 buah dan perlengkapan bayi sebanyak 1.100 paket. Selain Ibu Negara Iriana, turut mendampingi Presiden yakni Seskab Pramono Anung, Menkes Nila Moeloek, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Mendikbud Muhadjir Effendy, dan Kepala BNPB Willem Rampangilei. Kedatangan rombongan Presiden RI disambut langsung oleh Bupati Klungkung dan Forkopimda Klungkung, Stakeholders, OPD, warga pengungsi dan relawan serta segenap media. Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana, S.E. juga ikut mendampingi kunjungan dari orang nomor satu di Indonesia itu. Sebagai SMC (SAR Mission Coordinator) pada cluster SAR (pencarian dan pertolongan), penting adanya untuk mencermati dan melaksanakan setiap arahan dari Presiden. Pada kesempatan itu Joko Widodo mengungkapkan bahwa bukan hal yang mudah menangani bencana Gunung Api Agung karena tidak dapat dipastikan kapan gunung akan meletus. Seluruh stakeholder harus bisa bekerja sama serta menjalin koordinasi dengan baik, bekerja secara profesional dalam tugas masing-masing sehingga dapat meminimalisir dampak buruk dari bencana ini. Sebelum mengakhiri kunjungannya, Presiden sempat berinteraksi dengan para pengungsi, untuk mendengar cerita serta keluh kesah juga menghibur mereka. Sekitar pukul 18.35 Wita ia meninggalkan Posko Suwecapura dan bertolak menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk kembali ke Ibu Kota.Pada Selasa (26/9) kondisi posko utama Tanah Ampo tak hanya diramaikan dengan kedatangan rombongan Kepresidenan, namun terlihat juga kesibukan tim gabungan dalam pendistri usian bantuan ke beberapa kantong pengungsian. Disamping itu upaya evakuasi oleh tim SAR gabungan juga masih berlanjut di beberapa tempat. Hingga pukul 18.00 Wita total jumlah pengungsi adalah 81.152 jiwa. Angka tersebut tercatat dalam data BNPB di posko utama siaga darurat erupsi Gunung Api Agung Tanah Ampo. Upaya evakuasi warga pada hari itu difokuskan di KRB 3 dan KRB 2, meliputi Kecamatan Kubu (KRB 3), Kecamatan Selat (KRB 2), Kecamatan Bebandem (KRB). Tim SAR gabungan akan terus memastikaan clear area di wilayah yang berada pada radius 9 KM dan ditambah perluasan sektoral kearah utara – timur laut dan tenggara – selatan – barat daya sejauh 12 km dari kawah Gunung Agung. Selama proses evakuasi berlangsung turut terlibat beberapa potensi SAR diantaranya dari BPBD Karangasem, Damkar Karangasem, Satpol PP Karangasem, serta relawan. Alut yang dikerahkan yakni 4 unit truck angkut personil dan 10 unit rescue car. Selain itu pergerakan tim juga diperkuat sitem komunikasi yang terintegrasi, dengan Radio Base Station HF, Radio Base Station Digilog, Radio HF Manpack Codan, dan Radio HT Digilog. (ay/ hms dps)