TANGERANG – Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta sebagai perpanjangan tangan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) kini memiliki gedung baru.

Kantor baru yang berlokasi di Jalan Marsekal Surya Dharma No. 115 RT 002 RW 004 Kelurahan Selapajang Kecamatan Neglasari Kota Tangerang diresmikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Marsekal Muda (TNI) M. Syaugi, S.Sos., M.M, Selasa (12/12/2017). Hadir dalam acara peresmian Deputi Gubernur DKI Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Ozwar Muadzin Mungkasa, Walikota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah, Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah serta pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kantor Pusat Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan.

Dalam sambutannya Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan mengatakan bahwa sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT), Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta memiliki tugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di Provinsi DKI Jakarta, terutama dalam hal layanan pencarian dan pertolongan (SAR), baik dalam kecelakaan penerbangan, kecelakaan pelayaran, bencana dalam masa tanggap darurat, serta penanganan dalam kondisi membahayakan manusia. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta dituntut selalu dapat memberikan pelayanan yang profesional dan sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat.

“Profesional dalam arti mampu memberikan response time yang cepat dan benar dalam pelaksanaan kegiatan SAR serta penuh tanggung jawab. Hadirnya Gedung Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta yang baru ini, tentunya diharapkan dapat membantu mempercepat dalam menjangkau wilayah terjadinya suatu kecelakaan, sehingga akan didapat response time terhadap setiap kecelakaan atau bencana yang lebih cepat”, ujarnya.

Disampaikan juga Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta yang wilayah kerjanya mencakup Provinsi DKI Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Kepulauan Seribu memiliki kapal berukuran 40 meter serta rigid inflatable boat (RIB) 12 meter. Namun saat ini seluruh sarana laut yang dimiliki masih menumpang pada dermaga Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Kalijabat-Tanjung Priok. Dermaga tersebut merupakan daerah jalur pelayaran yang padat sehingga jika terjadi operasi pencarian dan pertolongan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk olah gerak kapal keluar dari dermaga. Untuk mempercepat pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan khususnya pada kecelakaan pelayaran maka kapal-kapal SAR tersebut perlu ditambatkan pada dermaga yang bebas dari hambatan. Pada kesempatan ini dihadapan Deputi Gubernur DKI, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan menyampaikan permohonannya agar Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta berkenan menghibahkan tanah seluas 2.154 m2 di Pantai Mutiara. Tanah tersebut sebelumnya telah diobservasi dan dipandang tepat untuk sandar kapal SAR serta RIB. “Dimohon dengan hormat kiranya Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan tanah tersebut kepada Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan guna selanjutnya dibangun dermaga untuk sandar kapal dan rib, kiranya Bapak Gubernur dapat mengabulkan permohonan kami”, tutur Jenderal Bintang Dua.

Acara yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB didahului dengan tradisi Betawi berupa palang pintu yang dilanjutkan dengan gunting pita dan penandatanganan prasasti oleh Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan. Diakhir acara Kepala Badan menyaksikan demo SAR yang dilakukan oleh para personil Basarnas Special Group (BSG) dan meninjau peralatan yang dimiliki Kantor Pencarian dan Pertolongan

Selain peresmian gedung kantor baru, juga dilaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) SAR 2017 yang membahas sinergitas dalam penanganan kecelakaan penerbangan di Teluk Jakarta. (an)