TIGARAS – Memasuki hari kesepuluh, pencarian KM Sinar Bangun VI, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) masih terus berupaya keras untuk bisa menemukan korban dan bangkai kapal. Metode pencarian yang dilakukan Basarnas bersama tim gabungan lainnya masih sama yakni penyisiran jalur darat, air, dan udara. Penyisiran jalur air dilakukan di permukaan an bawah danau.
Setelah sebelumnya Kepala Basarnas menyatakan bahwa alat yang digunakan di KN SAR 412 telah menemukan objek yang diduga bangkai KM Sinar Bangun VI, Basarnas terus berupaya mengangkat dugaan objek tersebut.
Satu unit Remotely Operated Vehicle (ROV) yang mampu mencapai kedalaman 1000 meter di bawah permukaan air danau. Alat ini memiliki kamera pemantau bawah laut yang berfungsi untuk melihat kondisi dugaan objek pada kedalaman 490 meter, dimana pada kedalaman tersebut manusia tidak bisa menyelam dan meneliti keadaan bawah air.
Selain memasang alat canggih di KM Dosroha, Basarnas juga menggunakan dua buah jaring pukat yang berada di KMP Sumut I dan KMP Sumut II. Upaya ini dilakukan tim gabungan mulai pagi hingga malam hari pukul 21.00 WIB.
Hingga malam hasil pencarian korban masih nihil namun tim penyisiran jalur darat mulai dari hari pertama hingga kesepuluh berhasil menemuan barang-barang yang diduga milik korban seperti sendal, sepatu, tas, dan helm. Penemuan barang yang diduga milik korban ini tentunya juga juga menajdi bahan acuan tim gabungan dalam melakukan pencarian.
Sementara itu keluarga korban juga ada yang mendatangi ke posko utama Tigaras. Banyak dari mereka yang menanyakan bagaimana proses pencarian yang sudah dilakukan Basarnas bersama tim gabungan lainnya, mengingat pencarian sudah masuk ke hari kesepuluh namun korban belum juga ditemukan. Salah satu keluarga korban pun tidak lupa dilibatkan dalam pencarian korban termasuk pencarian melalui jalur udara.
“Ternyata danau toba itu luas ya, kirain luasnya aya danau-danau yang pada umumnya. Pantas pencariannya tidak semudah yang dibayangkan”, ujar salah satu keluarga korban yang ikut pencarian menggunakan helikopter.
Kepala Basarnas Marsekal Madya M. Syaugi juga memimpin langsung pencarian korban KM Sinar Bangun VI mulai dari pemasangan alat hingga pencarian korban di titik lokasi dugaan objek.
“Tadi pagi kami sudah lakukan penyapuan, kapalnya ada sekitar 7-8 kapal menyapu di titik koordinat banya wartawan ikut juga di kapal multibeam itu yah kita banyaklah nyangkut-nyangkut gitu kita berharapnya itu milik KM Sinar Bangun. Pencarian selanjutnya menggunakan pukat”, ujarnya.
“Pokoknya kita semangat all out gitu. Saya yakin jika semua mendukung minimal dengan doa insyaallah berhasil dan pencarian akan dilanjutnya tiga hari ke depan”, pungkas Syaugi.