Cilacap, 2/8 - tim SAR gabungan berhasil menemukan Seorang nelayan yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat terseret gelombang tinggi di Plawangan Pantai Jetis, Kabupaten Cilacap, yang berbatasan dengan Pantai Logending, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia."Jenazah korban atas nama Kasiman (45) ditemukan oleh tim SAR gabungan tadi malam (1/8) sekitar pukul 21.30 WIB di Pantai Bungso yang berjarak sekitar 1 kilometer sebelah barat lokasi kejadian," kata Koordinator Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Pos SAR Cilacap Mulwahyono di Cilacap.Setelah dievakuasi dari lokasi penemuan, jenazah Kasiman langsung dibawa ke rumah duka, Desa Jetis RT 01 RW 03, Kecamatan Nusawungu, Cilacap.Dengan ditemukannya jenazah Kasiman, Operasi SAR untuk mencari dan menolong korban hilang di Plawangan Pantai Jetis ditutup."Seluruh personel yang terlibat dalam operasi SAR telah kembali ke pangkalan masing-masing," katanya.Ia mengatakan selain Basarnas Pos SAR Cilacap, operasi tersebut juga melibatkan personel TNI/Polri, SAR Jetis, SAR elang Perkasa Kebumen, Cilacap Rescue dan potensi SAR lainnya.Sebelumnya seorang nelayan bernama Kasiman dilaporkan hilang terseret gelombang setelah perahu yang ditumpanginya terbalik di Plawangan Pantai Jetis, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Senin (31/7), pukul 05.00 WIB.Peristiwa itu terjadi saat korban bersama seorang rekannya, Suwarno (35), warga Desa Jetis RT 01 RW 03, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, hendak berangkat melaut menggunakan perahu Andika Jaya.Akan tetapi sesampainya di Plawangan Pantai Jetis, tiba-tiba datang gelombang tinggi yang langsung menghantam perahu yang mereka tumpangi hingga terbalik.Akibat kejadian itu, Kasiman hilang terseret gelombang sedangkan Suwarno dapat menyelamatkan diri.Sebelumnya, dua orang pemancing juga dilaporkan terhempas gelombang tinggi di pantai selatan sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Karangkandri, Cilacap, pada hari Jumat (28/7), sekitar pukul 20.30 WIB.Peristiwa nahas itu menimpa Dani (35), warga Jalan Salak, Desa Menganti, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, dan Ari (34), warga Jalan Belimbing, Desa Menganti, Kecamatan Kesugihan, Cilacap.Saat itu, kedua korban sedang memancing di pinggiran trekdam sekitar PLTU Karangkandri.Tanpa disadari, tiba-tiba datang gelombang tinggi dan langsung menghempas tubuh mereka hingga akhirnya terjatuh ke air.Akan tetapi nahas, salah seorang korban bernama Dani hilang akibat hanyut terbawa gelombang, sedangkan Ari dapat diselamatkan.Setelah dilakukan pencarian oleh Basarnas dan potensi SAR lainnya, korban atas nama Dani ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada hari Minggu (30/7), pukul 13.20 WIB, di pantai yang berjarak sekitar 1 kilometer sebelah utara lokasi kejadian.Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di perairan selatan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahkan, tinggi gelombang maksimum di perairan selatan Jateng-DIY pada hari Selasa (1/8) hingga Kamis (3/8) diprakirakan mencapai 4-6 meter akibat pengaruh siklon tropis Noru di Samudra Pasifik timur laut Filipina dan pusat tekanan tinggi di Australia yang berdampak pada peningkatan kecepatan angin. Dalam hal ini, tinggi gelombang di wilayah pantai selatan Jateng-DIY diprakirakan berkisar 2,5-4 meter dengan kecepatan angin 10-20 knots yang bertiup dari arah tenggara, sedangkan di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng-DIY berkisar 4-6 meter dengan kecepatan angin 15-25 knots yang bertiup dari arah tenggara. Oleh karena itu, Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dan mengimbau nelayan tradisional yang menggunakan perahu berukuran kecil untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi saat mencari ikan di laut. Selain itu, wisatawan yang berkunjung ke pantai terutama wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas diimbau untuk tidak berenang karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu.