Jakarta – Cuaca ekstrem masih melanda wilayah Indonesia khususnya wilayah JABODETABEK bahkan hingga Perairan Kepulauan Seribu. Intensitas hujan baik yg ringan hingga lebat dengan angin yang bervariasi kecepatannya antara 5 hingga 20 Knot membuat kita harus selalu waspada dan hati-hati terhadap banjir dan tanah longsor. Tidak hanya di wilayah daratan yang memerlukan tingkat kewaspadaan yg tinggi, begitu jg dengan wilayah perairan.

Dengan kecepatan angin yang signifikan bisa menimbulkan ketinggian ombak yang beragam antara 0,5 hingga bisa mencapai 3 Meter. Perairan Kepulauan Seribu sendiri terkena dampaknya akibat cuaca ekstrem tersebut, banyaknya intensitas Kapal Nelayan yang melakukan aktifitas penangkapan biota laut membuat Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan kapal di wilayah tersebut. Betul saja pada kamis (21/12) sekitar pukul 18.25 WIB, Comm Centre Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta mendapatkan informasi dari bapak Fadli yang merupakan Lurah dari Pulau Harapan bahwa KM. Arjuna menemukan 2 orang yang sedang terapung menggunakan Life Jacket di sebelah Timur Laut Pulau Rengit kurang lebih 1 NM. Kedua orang itu adalah Damun dan Saros yang ditemukan pada pukul 08.00 WIB dan mengaku sebagai crew dari KM. Samudera Jaya yang terbalik pada senin(18/12) sekitar pukul 18.30 WIB. Keduanya jg menjelaskan bahwa kapal motor tersebut membawa 11 orang nelayan, sehingga 9 orang lainnya belum ditemukan sampai saat ini. Kemudian kedua orang tersebut diarahkan menuju Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara untuk dicek kondisi kesehatannya. “ Kita mengirimkan KN SAR 224 Basudewa menuju lokasi ditemukannya kedua korban tersebut kemudian akan dilaksanakan koordinasi untuk mengetahui letak pastinya KM. Samudera Jaya yang terbalik.’ Tegas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Hendra Sudirman, S.E., M.Si. KN. SAR 224 Basudewa pun segera bertolak menuju lokasi penemuan korban sekitar pukul 19.00 WIB. Ketika sedang melintas Pulau Damar, KN. SAR 224 Basudewa diterjang oleh cuaca buruk dengan kondisi gelap berawan dan ketinggian ombak 1,5 hingga 2 M, sehingga akhirnya Nakhoda memerintahkan untuk memutar haluan kembali ke Dermaga BTKP Kalijapat, Jakarta Utara. Perjalanan menuju lokasi pun kembali dilanjutkan pada hari jumat (22/12), KN. SAR 224 Basudewa beranjak dari Dermaga sekitar pukul 06.06 WIB. Rencana KN. SAR 224 Basudewa akan menuju Pulau Kelapa untuk melakukan koordinasi dengan unsur-unsur yang ada di lapangan seperti KRI Teluk Sibolga, KRI Kurau, KN. Damaru (milik KPLP), KN. 355 (milik KSOP Kepulauan Seribu kemudian KP. Polres Kepulauan Seribu. Kemudian setelah itu unsur gabungan mulai melakukan pencarian terhadap 9 crew yang hilang dengan menyisir ke lokasi penemuan korban yaitu Pulau Rengit kemudian ke arah barat Pulau Kelapa. Hingga saat ini pencarian masih dilakukan dan seluruh korban masih belum ditemukan. (hms/rml)