DENPASAR --- Dalam upaya menyiapkan tenaga instruktur yang professional dan bersertifikasi, Kantor SAR Denpasar menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan instruktur SAR (TFI). Kegiatan beralngsung selama 13 hari yang dimulai pada Senin (17/4), bertempat di ruang serba guna lantai 3 Kantor SAR Denpasar, Jalan Raya Uluwatu, Jimbaran. Didi Hamzar, S.Sos., M.M. selaku Kepala Kantor SAR Denpasar membuaka secara langsung kegiatan Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) tersebut. Turut mendampingi yakni Kepala Seksi Potensi SAR, Sri Wardoyo, S.E. dan perwakilan dari Balai Diklat Basarnas, Kamal Riswandi, S.E.Dalam laporannya selaku Ketua Panitia, Sri Wardoyo mengungkapkan tentang tujuan penyelenggaraan Diklat Instruktur, yakni Meningkatkan profesionalitas SDM (Sumber Daya Manusia) dalam pelaksanaan tugas pembinaan potensi SAR, meningkatkan kualifikasi dan sertifikasi rescuer di bidang instruktur SAR sesuai standar Basarnas (Badan SAR Nasional), dan meningkatkan performance rescuer dalam pelaksanaan tugas sebagai instruktur SAR. Tercatat sebanyak 25 orang rescuer ikut sebagai peserta, diantaranya 19 orang dari Kantor SAR Denpasar, 2 orang dari masing-masing Pos SAR (Pos SAR Jembrana, Pos SAR Buleleng, dan Pos SAR Karangasem. Sementara itu untuk tenaga instruktur didatangkan dari Basarnas Pusat, 2 orang dari Balai Diklat, 1 orang SAR Exspert, dan 1 orang dari Direktorat Bina Tenaga.Peningkatan sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan salah satu investasi jangka panjang untuk dapat mewujudkan visi, misi, serta eksistensi Basarnas di masyarakat. Selain sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam hal pencarian dan pertolongan, Kantor SAR Denpasar yang merupakan bagian dari Basarnas, juga berkewajiban melakukan pembinaan potensi SAR. Menurut Didi Hamzar, para personil yang telah mempuni sebagai instruktur haruslah dibekali dengan sertifikasi yang diakui oleh LAN. Dengan demikian profesionalitas dan performance mereka dapat menjawab tuntutan dari masyarakat. “Menurut data yang ada, selama 1 tahun bisa terdapat 90 permintaan di beberapa tempat untuk memberikan pembekalan tentang SAR, oleh kerenanya diharapkan melalui Diklat ini kesiapan sebagai tenaga-tenaga instruktur bisa ditingkatkan,” ungkapnya. Nantinya para peserta akan mendapatkan materi tentang kompetensi dasar instruktur, keterampilan dasar berkomunikasi, merencanakan pelajaran, metode pengajaran, serta hal-hal lainnya yang mendukung kegiatan mengajar. Metode yang dipergunakan selama pelaksanaan Diklat Instruktur SAR adalah interactive Lectura dan Demonstrative. Selain pemberian materi, juga akan dilakukan tes, evaluasi, dan ujian presentasi, untuk penentu kelulusan para peserta. Kantor SAR Denpasar berupaya terus menyiapkan dan meningkatkan kemampuan SDMnya melalui pendidikan dan pelatihan secara mandiri. Selama ini pengembangan SDM (rescuer) hanya mengikuti Pendidikan dan Pelatihan di Kantor Pusat, tentunya dengan keterbatasan quota.Didi Hamzar menegaskan kepada para peserta agar memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. “Harus memotivasi diri untuk terus belajar dalam menghadapi persaingan yang positif demi kesiapan melayani masyarakat,” tegasnya. Pada kesempatan itu ia juga mengucapkan terimakasih setinggi-tingginya kepada Pimpinan Basarnas yang telah memberikan kesempatan serta merekomendasikan terselenggaranya Diklat Instruktur SAR ini terlaksana di Kantor SAR Denpasar. (ay/ hms dps)