Sydney - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) serius menanggapi isu megathrust sehingga, seluruh komponen dipersiapkan untuk menghadapi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Salah satu upaya, yakni dengan studi banding proses INSARAG External Re-Classification (IER) Tim Urban Search and Rescue dari Fire and Rescue New South Wales (FRNSW) atau AUS-02 yang mendemonstrasikan aksi penyelamatan di akademi Orchard Hills, Sydney.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Kusworo mengatakan mereka memiliki kemampuan dan didukung oleh fasilitas yang luar biasa, sehingga bisa berbicara banyak di dunia internasional.
“Kita berharap bahwa Basarnas juga mampu menjawab tantangan di masa depan untuk menjadikan Tim USAR Indonesia (INASAR) bisa setara dengan mereka salah satunya meningkatkan klasifikasinya dari Tim USAR medium ke heavy class," kata Kepala Basarnas dalam keterangannya, Rabu, 16 Oktober 2024.
Menurutnya, tim INASAR dapat belajar banyak dari tim FRNSW di Sydney karena, tim Indonesia itu tidak hanya dibutuhkan dunia internasional tapi berkontribusi untuk menyiagakan Indonesia dalam menghadapi isu megathrust.
"Kita terus mengasah kemampuan personel tim, baik itu melalui pelatihan, latihan dan bimbingan teknis di dalam maupun luar negeri, agar mereka bisa berbicara banyak di dunia internasional dan berkontribusi juga untuk negaranya" sambungnya.
Isu megathrust yang sering di dengar belakangan ini, membuat Basarnas terus mengasah kompetensi personel. Sekaligus, memperkuat asetnya demi meningkatkan kesiapan dalam menghadapi kondisi yang terburuk namun selalu berdoa untuk kondisi yang terbaik.
Secara paralel, Basarnas juga memperkuat tim-tim USAR di beberapa Kantor Pencarian dan Pertolongan melalui program National Accreditation Process (NAP), yang merupakan standarisasi nasional bagi Tim USAR di Kantor Pencarian dan Pertolongan.
"Agar kapan pun dibutuhkan, mereka bisa bekerja secara mandiri maupun secara bersama-sama dalam merespons kondisi kedaruratan khususnya gempa bumi," jelasnya.
Selain melihat proses IER Tim AUS-02, Kepala Basarnas juga melihat beberapa fasilitas yang ada di akademi FRNSW. Kusworo bakal mengupayakan Basarnas bisa mengadaptasi dan mengadopsi konsep fasilitas yang ada di Balai Diklat Basarnas sesuai kebutuhan dan prioritas.