Jakarta 18 Januari 2018 Badan Nasional Pencarian dan Pertologan Kantor Pusat memaparkan laporan terkait kegiatan Siaga Khusus Natal dan Tahun Baru di hadapan Para Menteri dan Kepala Badan serta anggota Komisi V DPR lainnya. Kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini di hadiri oleh 5 (lima) pembicara/ pemapar yakni Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Kepala BMKG, Menteri Perhubungan, Menteri Pekerja & Perumahan Rakyat, dan Kepala Koordinasi Lalu Lintas (Kakorlantas Polri). Sesuai dengan agenda yang telah ditentukan, RDP kali ini membahas Evaluasi Penanganan Sarana dan Prasarana Transportasi dalam rangka Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Berdasarkan UU no 29 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2006 Tentang Pencarian dan Pertolongan (SAR) bahwa Tugas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan adalah melaksanakan kegiatan mencari, menolong, menyelamatkan dan mengevakuasi manusia yang menghadapi keadaan darurat dan atau bahaya kecelakaan, bencana atau kondisi yang membahayakan manusia. Dalam menyambut Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan melaksanakan Siaga SAR Angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 dengan mengusung tema “Terwujudnya Pelayanan SAR yang cepat, tepat, aman dan Handal untuk mendukung unsur- unsur terkait ( Polri, Perhubungan dan Pemda) dalam rangka Angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018”. Adapun yang menjadi wilayah prioritas pemantauan Siaga Natal 2017 serta Tahun Baru 2018 yaitu di bandara, penyeberangan taut dan danau , daerah wisata laut dan danau. Jjalur transportasi darat yang dinilai memiliki tingkat kerawanan tinggi khususnya trans jawa (Pantura), Bali serta Mataram. Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan memaparkan beberapa kecelakaan menonjol yang ditangani saat Siaga Natal 2017 dan Tahun baru 2018 berlangsung yaitu :

  1. Kecelakaan perahu tenggelam di Waduk Cirata Kab. Purwakarta dengan kondisi pob 20 orang, selamat 14 orang hilang 6 orang. Pencarian dilaksanakan mulai 22 s/d 27 des 2017. Peralatan yang digunakan selama pencarian korban yaitu ROV 1 unit, LCR 9 unit, Peralatan selam 2 set, truk personil 1 unit, rescue car 3 unit rescue truk1 unit.
  2. Medical Evacuation ( Medevac) Warga Negara Asing (WNA) Kapal Bridge Aidacara yang mengalami stroke di perairan Tenau, dengan kondisi 1 orang selamat. Operasi SAR dilaksanakan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang pada tanggal 31 Desember 2017. Sarana yang digunakan KN SAR Antareja
  3. Kecelakaan Speed Boat Anugrah Express terbalik di Tanjung Selar, dengan kondisi POB 48 orang, selamat 39 orang, meninggal dunia 9 orang. Operasi SAR dilaksanakan pada tanggal 1 Januari sampai 3 Januari 2018 oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan. Sarana yang digunakan : RIB 9,5 m, speed boat , dan ambulance. Pada kesempatan ini Jenderal Bintang tiga juga menyampaikan hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan Siaga SAR Khusus Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 antara lain kurangnya jumlah personil Rescuer yang dimiliki untuk disiagakan diseluruh wilayah yang rawan terjadinya kecelakaan perairan kecelakaan darat dan kondisi yang membahayakan jiwa manusia dan kurangnya sarana udara untuk mendukung kegiatan Operasi SAR di wilayah Tengah dan TImur.