Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda TNI R. Eko Suyatno secara resmi membuka Lokakarya Pembelajaran Penanganan dan Tanggap Darurat Bencana serta Penanganan Korban Meninggal Gempa Bumi Cianjur, Rabu (1/02/2023).
Lokakarya yang digelar di Aula Aria Hotel Sutasoma Jakarta ini merupakan acara yang bentuk Basarnas bekerjasama dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC). Kegiatan ini mengundang perwakilan dari berbagai institusi yang terlibat dalam penanganan/tanggap darurat bencana untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran tentang penanganan korban meninggal di situasi bencana, khususnya pada kejadian Gempa Bumi Cianjur yang terjadi pada November tahun lalu.
Dalam sambutannya, R. Eko menyatakan bahwa manajemen jenazah merupakan hal yang perlu diketahui untuk memaksimalkan peluang teridentifikasinya jenazah melalui metode-metode scientific.
“Hal ini menjadi sangat penting untuk membekali para penggiat kemanusiaan dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni.” Ujarnya.
“Selain itu, pemahaman terhadap manajemen jenazah juga penting untuk para pemangku kepentingan yang terlibat untuk mengembangkan kerangka operasional atau SOP. Nantinya para pemangku kepentingan dapat menjamin terlaksananya manajemen jenazah sesuai dengan standar yang berlaku, secara umum maupun universal,” tambahnya.
Pembelajaran pasca terjadinya gempa bumi di Cianjur merupakan hal yang baik bagi seluruh pemangku kepentingan agar penanganan tanggap darurat bencana serta penanganan korban meninggal dapat dievaluasi dan diperbaiki untuk pelaksanaannya di kemudian hari. Melalui lokakarya ini, diharapkan para peserta dapat memberikan masukan untuk peningkatan sistem koordinasi dan mekanisme penanganan jenazah dalam situasi bencana di Indonesia.
Lokakarya ini dihadiri oleh Perwakilan dari United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes POLRI, Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, BPBD Kabupaten Cianjur, Palang Merah Indonesia (PMI), Organisasi non-pemerintah, dan akademisi.