Jakarta -- Rabu, 18 Desember 2019, bertempat di Kantor Staf Kepresidenan RI di Lantai 2 (dua) ruang Binagraha di hadiri oleh Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito, S.E., M.M. beserta staff, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) yang berkaitan dengan Data Nasional, dimana Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo Ph.D dari CHIBA UNIVERSITY adalah sebagai pembicaranya ( Radar R ). Beliau adalah salah satu orang Asli Indonesia di dunia yang mampu membuat Radar “Only- One” dan original sebagai Radar Pencitraan dengan Multi Pita Frekuensi dan Multi Polarisasi (Ratra- MPFMP) yaitu Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar (CP- SAR). Untuk pesawat dan satelit pada 13 Maret 2018. Sensor Radar Penginderaan jarak jauh ini dapat digunakan untuk keperluan kemanusiaan, lingkungan, keamanan negara, kebencanaan hingga misi observasi bulan dan planet seperti yang dilakukan oleh nya (Josh) saat ini bersama Badan Ruang Angkasa Dunia.
Dihadiri oleh, Ketua Pinhantanas, Deputi Bidang Tekhnologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT, Sekjen Kemhan, Kepala Badan Restorasi Gambut, Plt Deputi- 1 KSP, Sestama BNPB, Deputi Bidang Statistik, Kementerian Pertanian, Direktur Utama PT. Dirgantara Indonesia, serta Tuan Rumah Kepala Staf Kepresidenan RI Dr. Moeldoko.
Adapun yang ingin dikembangkan oleh beliau adalah bagaimana caranya agar Negara tercinta Republik Indonesia (RI) mampu dan bisa melindungi Negara kita dari Data Nasional agar tidak mudah hilang atau rusak. Yang dilatarbelakangi oleh Program Prioritas Nasional yang dipantau oleh Kantor Staf Presiden (KSP) berdasar Perpres 26 Tahun 2015 adalah Kedaulatan Data Nasional. Memiliki Kedaulatan Data menjadi penting sebagai bentuk Perlindungan Negara kepada Seluruh warga negaranya. Salah satunya adalah Kedaulatan hasil kemandirian tekhnologi penginderaan jarak jauh (remote sensing), berupa data pertahanan, kebencanaan, tata ruang, pertanian, kelautan dll.
Hal ini dapat dicapai melalui peningkatan Capaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sensor penginderaan jarak jauh guna Pemastian Proteksi Data Dalam Negeri, karya anak bangsa adalah Radar Pencitraan dengan Multi Pita Frekuensi dan Multi Polarisasi (Ratra- MPFMP) onboard UAV, Aircraf dan Microsatelite yang dapat menembus awan, asap, dan kabut serta dapat dioperasikan pada malam hari. Dan kemandirian di bidang Kedirgantaraan, khususnya sensor penginderaan jarak jauh (remote sensing) untuk menciptakan kedaulatan data nasional serta mendukung peran Indonesia di Dunia International. Kemandirian secara teknologi dibidang radar, satelit dan produk lain sejenis yang berhubungan dengan ketahananan dan keamanan demi menjaga dan mempertahankan kedaulatan wilayah darat, udara dan laut negara Kesatuan Republik Indonesia.
Saat utarakan pertanyaan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan mengharapkan jika nanti dilaksakan oleh anak bangsa sebaiknya negara mendukung secara penuh dan mengharapkan karya anak bangsa dapat maju dan berkembang dan kita layak sejajar dengan negara lain yang maju dalam industri dibidangnya (Radar) dalam mempertahankan Kedaulatan Data Nasional. Sementara bagi Basarnas sangatlah penting dimana dapat mempermudah kerja Basarnas atau instansi terkait dalam menjaga Kesabilitasan Nasional dalam Bidang Pencarian dan Pertolongan.