BANTEN – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar simulasi SAR menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami di area mercusuar Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Banten, Sabtu (19/10/2024). Kabasarnas Marsdya TNI Kusworo hadir pada kegiatan yang melibatkan ratusan personel dari Kantor Pusat Basarnas, Kantor SAR Banten, Kantor SAR Lampung, Satuan Udara (Satud), dan Potensi SAR tersebut.
“Simulasi ini merupakan bagian dari komitmen bersama dalam menghadapi potensi bencana gempa dan tsunami yang ada di wilayah Indonesia, terutama di daerah rawan gempa seperti Banten,” jelas Kabasarnas.
Kabasarnas menambahkan, Banten menjadi daerah yang rawan terdampak gempa dan tsunami karena posisinya yang sangat dekat dengan zona subduksi aktif serta kerentanan infrastruktur dan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Oleh karena itu, upaya SAR preventive, peringatan dini, dan peningkatan kesadaran masyarakat sangat penting untuk mengurangi dampak dari ancaman bencana. Di sisi lain, pemberdayaan masyarakat dan simulasi operasi SAR tersebut sebagai respon Basarnas terhadap isu megathrust. Dengan simulasi dan pemberdayaan masyarakat tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya penggiat sector pariwisata lebih nyaman dengan mengutamakan aspek keselamatan.
Selain melibatkan ratusan personel, simulasi tersebut juga mengerahkan helikopter, paramotor, drone, dan peralatan ekstrikasi untuk penanganan Urban Search and Rescue (USAR). Skenario simulasi diawali dengan adanya peringatan gempa dan tsunami dari early warning system BMKG. Masyarakat yang sudah mendapatkan pelatihan SAR berinisiatif melaksanakan evakuasi mandiri, baik yang di darat maupun yang sedang melaut. Beberapa diantaranya memberikan pertolongan kepada warga lainnya yang terluka. Kantor SAR Banten bertindak cepat dengan mengerahkan seluruh personel dan peralatan darat, laut, dan udara yang ada untuk tindak awal. Selain itu, mereka juga melaksanakan koordinasi dengan Basarnas Command Center (BCC), Kantor SAR Lampung, dan Potensi SAR yang berada di Banten dan sekitarnya. Informasi yang diterima, terdapat sejumlah korban yang tertimpa reruntuhan bangunan. Ada juga yang mengalami kecelakaan mobil dan terjepit akibat panik. Tidak hanya itu, beberapa nelayan juga hanyut dan terombang-ambing di Pantai Anyar.
Basarnas merespon informasi tersebut dengan cepat. Tim laut yang mengerahkan kapal negara (KN) SAR Basudewa dan Rigid Inflatable Boat (RIB)-02 Banten mengevakuasi korban-korban yang hanyut di laut. Tim udara dengan menggunakan paramotor dan drone juga melayang-layang di udara untuk searching (mencari) korban. Bersamaan dengan itu, helikopter Basarnas HR-3604 yang diterbangkan dari markas Satuan Udara (Satud) Atang Sendjaja (ATS) Bogor dengan membawa sejumlah rescuer dari Basarnas Special Group (BSG) ketika sampai lokasi langsung melaksanakan free jump (melompat dari helicopter) untuk menyelamatkan korban yang terombang-ambing di lautan lalu mengevakuasi korban dengan teknik hoisting ke helikopter. Sementara itu, tim darat melaksanakan evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan dengan menggunakan teknik Collapse Strukture Search and Rescue (CSSR). Tidak hanya itu, tim darat lainnya berusaha membongkar sebuah mobil minibus dengan peralatan ekstrikasi untuk mengevakuasi korban yang terjepit dashboard mobil dengan teknik Vehicle Accident Rescue (VAR).
Simulasi tersebut juga dihadiri jajaran forkopimda Banten, Kapolda Banten, Danrem 064 Maulana Yusuf, Kepala BPBD Provinsi Banten, Kadis Sosial Provinsi Banten, Kepala Distrik Navigasi I Kelas 1 Tanjung Priok, Direktur Polairud Polda Banten, Danlanal Banten, Bupati Serang, Kepala BMKG Tangerang, Kepala BMKG Serang, Kapolres Kota Cilegon, Dandim Kota Cilegon, Kepala BPBD Kabupaten Serang, serta sejumlah tamu undangan lainnya. Sementara dari Basarnas, hadir Deputi Bidang Bina Tenaga dan Potensi Basarnas Barukna, Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Noer Isrodin, Direktur Bina Potensi Basarnas Agus Haryono, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Marsma TNI Siswanta, Kepala Kantor SAR Lampung Deden Ridwansah, Kepala Kantor SAR Banten Amrad, beserta jajaran.
“Tujuan kegiatan ini untuk mengimplementasikan prosedur operasi SAR penanganan bencana gempa bumi dan tsunami, melatih kesiapsiagaan personel tim SAR, dan menguji kelaikan sarana dan prasarana yang digunakan,” jelas Noer Isrodin, Direktur Kesiapsiagaan Basarnas.
Sekedar informasi, sehari sebelum pelaksanaan simulasi, Direktorat Bina Potensi bersama Kantor SAR Banten melaksanakan program pemberdayaan masyarakat. Masyarakat yang tidak memahami SAR diberikan edukasi tentang teknik dasar SAR dan evakuasi mandiri sehingga jatuhnya korban jiwa saat terjadi kegawatdaruratan dapat diminimalisir.
“Harapan kami, saat terjadi kegawatdaruratan, masyarakat mampu melaksanakan evakuasi mandiri sembari menunggu bantuan penyelamatan tiba di lokasi,” pungkas Agus Haryono, Direktur Bina Potensi Basarnas. (*)