Basarnas Berdayakan Masyarakat Nias Selatan Dibidang SAR

Nias SeSelata- Direktorat Bina Potensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat dibidang pencarian dan pertolongan (SAR) di Kecamatan Luahagudre, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari mulai 11 s.d. 13 Juni 2024 ini diikuti 100 warga Kecamatan Luahagudre yang terbagi 2 kelompok yaitu Penyuluhan dan Tim Evakuasi.

Dalam sambutan pembukaan, Deputi Bidang Bina Tenaga dan Potensi Moh. Barokna Haulah mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam bidang SAR.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam bidang SAR, sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam meminimalisir korban jiwa saat terjadi bencana alam, mampu melakukan penanganan mandiri maupun orang lain disekitarnya." ujar Deputi Bidang Bina Tenaga dan Potensi saat membuka kegiatan secara resmi, Kamis (13/06).

"Sehingga ketika sudah dibekali kemampuan mitigasi bencana dan penyelamatan saat terjadi musibah bencana alam, masyarakat mampu meminimalisir korban jiwa pada suatu wilayah terdampak bencana alam," sambungnya.

Pada kegiatan ini, peserta diberikan materi tentang dasar-dasar SAR, teknik pertolongan pertama atau medical first responder (MFR), mitigasi bencana dan teknik evakuasi korban. Selain itu, peserta juga diberikan praktek berupa simulasi saat terjadi bencana alam.

Deputi berharap dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Kec. Luahagudre dapat menjadi relawan SAR yang handal dan siap membantu pencarian dan pertolongan korban terdampak bencana di wilayahnya.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang SAR di Kecamatan Luahagudre ini merupakan salah satu upaya Basarnas untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam bidang SAR sebagai bagian dari penguatan mitigasi terhadap risiko bencana. Kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia.

Daerah Luahagudre salah satu daerah di Nias Selatan yang masuk dalam kategori rawan bencana alam, berkaca pada kejadian gempa bumi 6,2 SR di tahun 2005 silam, maka pemberdayaan di bidang pencarian dan pertolongan dianggap penting. (Hms/as)