TIGA RAS - Tujuh hari sudah tim gabungan mencari korban KM. Sinar Bangun yg tenggelam Senin lalu. Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya M. Syaugi turun langsung mencari korban yang belum ditemukan sebanyak 183 orang. Sejak pagi hari Kepala Basarnas berada di KN SAR 412. Kapal ini dilengkapi dengan peralatan deteksi bawah air yang memiliki kedalaman hingga 1000 meter bernama single beam scan sonar. Tidak hanya menggunakan alat tersebut, sebanyak 17 unit perahu karet dan empat unit sea rider dikerahkan untuk menyisir permukaan air. Untuk lebih memaksimalkan pencarian, tim gabungan juga melakukan pencarian melalui jalur darat, udara, dan penyelaman yang berjarak sekitar 50meter dari posko. Setelah melakukan pencarian hingga sore hari, KN SAR 412 yang membawa single beam scan sonar mendeteksi adanya obyek di dasar air. Syaugi menyatakan bahwa alat canggih tersebut mengindikasi penemuan obyek di kedalaman 490 meter.

"Kalian liat sendiri kita dari jam 07.00 WIN hingga 16.00 WIB mulai dari cuaca tenang panas hujan sampe tidak hujan lagi kita sudah melaksanakan apa yg alat-alat kita miliki. Multi beam scan sonar dipadukan dengan alat2 lainnya. Kita mendapatkan indikasi penemuan obyek di kedalaman 490meter. Kalau dari sini arahnya barat. Pertama kali diberikan koordinat kurang lebih barat daya 3 km dari posko kita. Dari hasil indikasi alat kita ada di barat daya ada dua tempat jarak 2,5 km dan 2 km dari posisi ini. Alat ini bukan melihat ini sinar banghn atau bukan, namun untuk melihat ada obyek membedakan dengan dasar laut", tegas Syaugi.

Selain indikasi penemuan obyek tim gabungan lainnya berhasil menemukan banyak barang-barang yang diduga milik korban. Penemuan barang tesebut nantinya akan menjadi acuan tim untuk menentukan lokasi pencarian selanjutnya.