SUKABUMI – Tim SAR akhirnya berhasil mengevakuasi 71 korban yang terjebak di Dermaga PT Sumber Baja Prima (SBP) yang berlokasi di Desa Buniasih, Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (17/10/2024) sore. Basarnas mengerahkan 3 helicopter, masing-masing Dolphin, Super Puma, dan Caracal. Namun, 2 korban yang tenggelam belum berhasil ditemukan. Tim SAR masih terus berupaya mencari kedua korban dengan penyisiran menggunakan drone, pencarian di permukaan air, dan penyisiran di sepanjang garis pantai.
Seperti diberitakan, bencana itu bermula ketika terjadi gelombang ekstrem di sekitar Dermaga PT SBP pada Rabu (16/10/2024) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Hempasan gelombang yang mencapai 4 meteran dengan kecepatan angin sekitar 35 knot itu mengakibatnya menghantam jembatan dermaga sepanjang 1.000 meter bekas perusahaan tambang pasir besi tersebut. Saking kerasnya hempasan, jembatan itu terputus. Celakanya, saat badai ekstrem itu menerjang, 4 warga tengah melintas di tengah jembatan. Akibatnya, keempat korban tersapu dan terhempas jatuh ke laut. Keempat korban tersebut, masing-masing Dede Amung (60), nelayan asal Kampung Ciasahan RT 012 RW 013, Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi. Dede berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke dermaga. Korban kedua, Rahmat alias Ehek (51), petani asal Kampung Babakan Panjang RT 011 RW 003 Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Rahmat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 14 kilometer dari dermaga, tepatnya di wilayah Kampung Gelarwangi Desa Sinar Laut Kabupaten Agra Binta pada hari Kamis (17/10/2024) sekitar pukul 10.17 WIB. Korban ketiga, Dede Yusuf (28), nelayan asal Kampung Rancaerang RT 003 RW 006 Desa Buniasih Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dede Yusuf belum ditemukan. Korban keempat, Rohmat alias Imat (36), wiraswasta dari Kampung Puncak Malanding RT 001 RW 002 Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Rohmat juga belum diketemukan.
Sementara di dermaga yang terputus itu, terdapat 71 korban yang terjebak, termasuk Dede. Mereka tak dapat bergerak kemana-mana. Gelombang tinggi dan putusnya jembatan membuat mereka tertahan di pulau tersebut.
Pada hari pertama, tim SAR dari Basarnas, Basarda, Posal Ujunggenteng, Pospolair Ujunggenteng, Koramil 2212/Tegalbuleud, Polsek Tegalbuleud, Pokmaswas, rukun nelayan dan relawan lainnya berupaya memberikan pertolongan. Namun, cuaca tetap tidak mendukung.
Hingga hari kedua operasi SAR, Basarnas mengerahkan helicopter Helly Rescue (HR) - 3604 Basarnas untuk droping logistic, droping rescuer, dan evakuasi medis udara (EMU). Heli kopter yang take off dari Atang Sendjaja (ATS) Bogor itu landing di Posko Satrad 216 Cikalimbing. Logistik berupa permakanan dan minuman yang telah disiapkan dibawa menggunakan teknik rescue net (jaring). Rescuer juga turun di dermaga dengan rappelling. Selanjutnya, beberapa korban dievakuasi dengan teknik hoisting menggunakan jaring ke helicopter dan dievakuasi ke posko. HR-3604 bolak-balik droping logistic dan menjemput korban hingga berhasil mengevakuasi 30 korban. Dari posko, para korban mendapatkan penangan medis dari tim Puskesmas Surade.
Karena banyaknya korban yang harus dievakuasi, Basarnas menambah peralatan utama (alut). 2 helikopter kembali dikerahkan dari ATS Bogor. Masing-masing helicopter Super Puma dan Caracal. Helikopter Super Puma berhasil mengevakuasi 12 korban dan Caracal mengevakuasi 8 orang. Sementara sisanya, 21 orang dievakuasi menggunakan kapal. Hingga pukul 15.55, seluruh korban di dermaga tersebut berhasil dievakuasi.
Total korban sebanyak 74 orang. Terperinci, 71 selamat, 1 meninggal dunia, dan 2 korban masih dalam pencarian. Sementara Potensi SAR yang terlibat pada operasi tersebut diantaranya Satuan Radar 216, Puskesmas Surade, Polairud, Pos TNI AL, P2BK, BPBD Kabupaten Sukabumi, Jampe, RAPI, Pramuka Peduli, HNSI Tegalbuleud, dan Sehati.
“Kami bersyukur, hingga sore tadi (Kamis, 17/10/2024) seluruh korban yang berjumlah 71 orang di dermaga berhasil kami evakuasi dalam keadaan selamat. Tim SAR masih melanjutkan operasi SAR untuk mencari 2 korban yang dilaporkan hilang,” tegas Kabasarnas Marsdya TNI Kusworo melalui Desiana Putri Bahari, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC). (*)